Selasa, 13 Oktober 2015

MENGENAL SISTEM KELISTRIKAN KENDARAAN SEPEDA MOTOR

Kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor merupakan bagian terpenting dari sebuah sepeda motor agar bisa berfungsi sebagai alat transportasi. Karena dengan adanya sistem kelistrikan tersebut, maka fungsi mekanik lainnya bisa bersinergi untuk bergerak dengan semestinya.



Kerja Kelistrikan Sepeda Motor
Sebagai salah satu contoh dengan terjadinya gerakan piston naik turun melakukan langkah Kompresi, Hisap, Kerja dan Buang sa'at pertama kali dinyalakan akan mengalami kegagalan ketika kunci kontak belum berada di posisi ON.
 Hal ini disebabkana karena pada BUSI yang berfungsi sebagai pemantik api belum mendapatkan tegangan dan tidak bisa membakar campuran bensin dan udara.




Sebagai seorang pengendara sepeda motor sebaiknya haruslah mengerti hal-hal sederhana terkait dengan kelistrikan sepeda motor.
Komponen Kelistrikan Sepeda Motor
- Spool
- Koil
- CDI / Platina
- Fulser
- Regulator / Kiprok
- Accu
- Magnet
- Sekering (Fuse)


Dilihat Secara umum, kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari:
Spool
spool koil yang ada di dalam kumparan magnetic. Spool koil ini biasanya terdapat di sisi kiri dari mesin sepeda motor. Fungsi dari spool koil ini adalah sebagai pembangkit tenaga listrik sepeda motor. Komponen kelistrikan lainnya adalah kiprok / regulator.
Tugas dari kiprok / regulator ini adalah mengatur dan mengubah tegangan menjadi 12 Volt DC. Sehingga dari tegangan 12 volt DC ini kemudian dipakai untuk fungsi lampu sein, lampu penerangan, klakson, flaser, CDI dan pengisian accu / batery sebagai buffer sumber listrik sepeda motor tersebut.



Pulser
Pulser berfungsi sebagsi penentu timing pengapian pada mesin kendaraan berbahan bakar bensin. Sebelumnya memang diinputkan dulu ke CDI, Coil, kemudian Busi (pada kendaraan berECU, fungsi CDI digantikan oleh ECU tersebut).


Kiprok / Regulator Rectifier
Berfungsi sebagai penyearah tegangan dari arus bolak balik AC yg dihasilkan dari magnet dan spull menjadi tegangan DC yang tegangan DC tersebut digunakan dalam Charging ACCU (aki) yang notabene instrument2 seperti lampu sein, klakson serta instrumen2 speedometer dan lain-lain , sangat tergantung dari tenaga ACCU. Selain dari itu Kiprok juga berfungsi mengatur kestabilan aliran arus listrik untuk dikirim ke pengapian (CDI terus ke coil terus ke busi) sesuai putaran mesin.




CDI
CDI berfungsi mengatur waktu meletiknya api pada busi yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara diruang bakar yang telah dipadatkan oleh piston. Kerja CDI didukung oleh pulser sebagai sensor dimana posisi piston, di mana sinyal dari pulser akan memberikan arus pada SCR yang akan membuka, sehingga arus yg ada dalam Capasitor yg ada di dalam CDI dilepaskan. Selain pulser ada aki (pada CDI DC) atau spul (CDI AC) dimana sebagai sumber arus yang kemudian diolah oleh CDI.



Coil
Fungsi dari koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu untuk menaikkan tegangan listrik dari CDI yang cuma sekian volt, menjadi ribuan volt. Tegangan listrik yang besar ini disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.



Batery atau Accu
Komponen kelistrikan sepada motor lainnya adalah batery tau accu.
Baterai ini berfungsi sebagai wadah atau penyimpan sumber listrik sepeda motor.
Type dari accu ini ada 2 macamnya :
Ada accu kering dan acuu basah. Untuk sepeda motor usia tua (sekitar 1990-an masih menggunakan accu basah). Sedangkan sepeda motor tahun 2000-an ke atas sudah menggunakan accu kering yang mempunyai keunggulan free maintenance.
Untuk accu basah harus rajin melakukan pengecekan berkala terhadap level air accunya jangan sampai kering atau habis air accunya, karena jika sampai kering maka accu tersebut akan cepat rusak.
Komponen kelistrikan yang lain yang tidak kalah pentingnya adalah sekering.




Sekering (Fuse)
Sekering ini dipasang sebelum daya masuk ke accu. Sekering berfungsi membatasi daya yang masuk ke accu akibat over voltage atau konsleting komponen lain. Jika terjadi kelainan kelistrikan maka sekering akan putus.



Kabel
Komponen kelistrikan lainnya adalah kabel. Kabel ini berfungsi menghubungkan listrik dari komponen satu dan ke komponen kelistrikan lainnya. Pada setiap sepeda motor mempunyai ciri-ciri warna tersendiri untuk membedakan antara muatan positif (+) dan muatan negatif (-). Di dalam kelistrikan, beda antara muatan positif dan negatif ini sangat penting sekali, jika kita salah pasang bisa berakibat SHORT dan kebakaran dalam kelistrikan sepeda motor tersebut.



Warna Kabel
Untuk merek motor Honda aturan warna kabelnya adalah sebagai berikut :
- Kabel berwarna hijau adalah massa (-), berlaku untuk semua negatif.
- Kabel berwarna merah adalah positif dari accu
- Kabel berwarna hitam untuk kunci kontak.
- Kabel berwarna putih (+) alternator pengisian.
- Kabel berwarna kuning (+) tegangan beban ke saklar lampu.
- Kabel berwarna biru (+) untuk lampu jauh.
- Kabel berwarna abu-abu (+) flasher.
- Kabel berwarna Biru laut (+) lampu sein/reting kanan,
- Kabel berwarna orange (+) lampu sein/reting kiri,
- Kabel berwarna coklat (+) lampu kota,
- Kabel berwarna Hitam garis Merah (+) spul CDI,
- Kabel berwarna Hitam garis putih (+) kunci kontak,
- Kabel berwarna Hitam garis Kuning (+) koil,
- Kabel berwarna  Biru garis Kuning (+) pulser CDI,
- Kabel berwarna Hijau garis Kuning (+) lampu rem.

Untuk daerah yang beriklim tropis seperti dinegara kita Indonesia, kelistrikan ini mesti dilakukan pengecekan berkala. Hal ini untuk memastikan semua sambungan kabel tidak berkarat atau ada jamurnya ataupun ada airnya.

Oke kiranya cukup segitu dulu bila ada yang kurang dan salah mohon koreksinya...dan semoga sangat bermanfa'at untuk pengetahuan anda...



Jangan lupa baca juga tentang :
- Modifikasi / oprek Power Amplifier Sanken 200 Watt

- Cara Membuat Saklar Lampu Teras Rumah Otomatis

- Cara Membuat Adaptor / Power Supply DC 12 Volt Sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar